TahapanSistem Bahan Bakar Kapal. Sistem bahan bakar di kapal melalui beberapa tahapan mulai dari main storage tank hingga ke mesin. Berikut adalah tahapan Fuel Oil system: 1. FO Transfer Pump memompa bahan bakar dari Main Storage Tank menuju settling tank. Fungsi dari Settling Tank ini adalah untuk mengendapkan bahan bakar tersebut.
Apa Itu Bunkering? Pernah dengar istilah bunkering? Apa itu Bunkering? Bunkering adalah proses memasukan bahan bakar dari kapal. Bunkering ini dapat diartikan lain sebagai pengisian BBM ke kapal. Tidak semudah mengisi BBM di kendaraan seperti halnya mobil dan motor, proses bunkering ke kapal terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan baik mengenai keselamatan dan keamanannya. Hal ini karena besarnya jumlah bahan bakar yang ditransfer di kapal dan proses bunkering yang terjadi di laut. Bahaya dalam proses bunkering salah satunya adalah dapat menyebabkan ledakan pada kapal serta dapat terjadi tumpahan minyak oil spill. Lihat >>> Dampak Biosolar B30 Terhadap Kapal dan Cara MengatasinyaTangki Penyimpan Bahan Bakar di KapalSebelumnya pada Sistem Bahan Bakar Kapal telah dijelaskan bagaimana proses sistem bahan bakar itu bekerja hingga akhirnya dapat menghidupkan mesin induk. Namun pada awalnya BBM yang dibunker ke dalam kapal ini disimpan dalam suatu tangki yang berada di double bottom kapal. Tangki bahan bakar ini memiliki manhole sebagai sarana orang agar dapat masuk ke dalam tangki untuk melakukan inspeksi. Setiap tangki penyimpanan bahan bakar dilengkapi dengan ventilasi yang terbuka ke dek utama yang berbentuk gooseneck untuk mengatur tekanan yang berada di dalam tangki. Selain itu ventilasi ini berfungsi untuk mencegah terjadinya kevakuman saat proses bunkering bahan bakar dan memungkinkan keluarnya gas yang mudah meledak saat pengisian bahan bakar atau saat tangki kosong untuk waktu yang lama. Pada ujung ventilasi akan dilindungi dengan kasa yang dipasang untuk memungkinkan penyebaran nyala api apa pun dan mungkin juga berisi bola ringan yang akan menutup bagian atas pipa sehingga mencegah masuknya air melalui tangki harus dilengkapi dengan minimal satu pipa sounding yang bertujuan untuk mengukur jumlah bahan bakar yang ada di dalam tangki. Sounding dilakukan dengan mengukur kedalam bahan bakar yang kemudian dikalibrasi dengan table sounding yang dimiliki kapal. Tabel sounding ini mencakup informasi tentang kondisi kapal pada waktu tertentu seperti trim dan heel. dan saat menggunakan tabel, halaman yang benar harus ditemukan untuk tangki sebelum jumlah bahan bakar dapat dikonfirmasi. Pipa sounding ini harus kedap air yang mampu menyegel dengan Sounding Bahan BakarTerdapat 2 metode sounding yang dilakukan yaitu Ullage dan Innage. Berikut ini adalah perbedaan Ullage dan Metode sounding mengukur bahan bakar yang dilakukan dengan dengan memasukkan sounding tape hingga ke batas permukaan minyakInnage Metode sounding mengukur bahan bakar yang dilakukan dengan minyak dengan memasukkan sounding tape hingga ke batas dasar tangki datum plateProses Bunker Bahan Bakar Ke Dalam KapalPersiapan AwalPre BunkeringProses BunkeringSetelah Bunkering1. Persiapan Awal Kesiapan Personil jangan sampai salah tangki, tumpah, kebakaranRencana Pengisian BBM urutan tangki yang diisi, volume sisa BBM ditangki sebelum diisi, keseimbangan kapalTutup katup overboard dischargeTutup dan pasang flange untuk manifold yang tidak terpakaiSumbat semua deck scupper diatas deckTutup pipa sounding yang tidak terpakaiPipa Udara pastikan terbuka Karena bisa back pressureBersihkan sekitar tempat pengisianSiapkan material penyerap minyak jika tumpah Oil Spill Dispersant, Serbuk Gergaji, Majun/LapPeriksa apakah Alarm Berfungsi dengan baikPeriksa apakah fire fighting berfungsi dengan baik2. Pre Bunkering Periksa apakah panjang selang mencukupi apalagi kalau transfer melalui tongkang karena kapal naik turun karena ombakPeriksa apakah terdapat kerusakan pada selang dan kopling yang digunakan untuk bunkerPeriksa apakah berat selang tidak melebihi SWL crane? Jika menggunakan craneSiapkan bak penampung dibawah kopling selang di dalam bak ada pasirnyaPastikan sudah disumbat bak penampungnyaPeriksa apakah spesifikasi minyak sesuai dengan yang di order? sample testDiskusi dan siapkan jalur komunikasi dengan supplier sistem sinyal seperti mulai pemompaan, pengurangan kecepatan, penghentian pompa, pindah tangki yang diisiTegangkan tali tambat oleh ABK selama pengisian agar kapal tidak goyang2 ke kanan dan ke kiriSiapkan reducer jika nozzle tidak sesuai atau pas dengan katup bunker kapalBak PenampungSampling Fuel3. Proses Bunkering Mulai memompa dengan kecepatan yang rendah, Jika tangki yang diisi sudah benar dilakukan sounding dulu maka bisa dilakukan penambahan kecepatanMonitor tekanan pipa pengisianPeriksa kebocoran selangKurangi kecepatan jika mau pindah tangkiTutup katup setelah pengisianKeringkan selang dengan cara meniupkan angin agar balik ke tangki si supplier4. Setelah Bunkering Sounding ulang tangkiIsi di Oil Record Book5. Cek BunkeringSounding Ullage/ InnageCek Draft Kapal Middle, After Starboard and PortsideHitung hasil Bunkering dari Draft Kapal dan Sounding menggunakan sounding table sehingga mendapatkan = Volume yang dibunkering / Total muatan yang ada di kapal Interpolasi/ EkstrapolasiCek Density BBM menggunakan Hydrometer

Dalammelaksanakan pendistribusian pada umumnya menggunakan sarana tranportasi laut yaitu dengan menggunakan kapal, ada 2 tahap dalam pengangkutan bahan bakar minyak (BBM) tersebut : 2 1. Kapal ikan datang langsung ke pelabuhan untuk memuat bahan bakar minyak (BBM). 2.

December 14, 2022 221 am . 5 min read Mungkin banyak dari kamu yang sempat berpikir bagaimana cara transfer bahan bakar kapal dilakukan? Kapal dengan muatan besar seperti kapal laut cargo memiliki cara transfer bahan bakar tersendiri. Yang mana pada proses transfer bahan bakar kapal ini memiliki cukup banyak sistem yang harus dijalankan. Jika tertarik mengetahuinya, kamu bisa simak atau perhatikan pembahasan lengkapnya berikut ini. Sistem Bahan Bakar Kapal Adalah… Sistem bahan bakar kapal atau lebih dikenal dengan istilah Fuel Oil System merupakan suatu sistem yang berfungsi untuk menyalurkan bahan bakan dari tangki peenyimpanan ke mesin induk suatu kapal. Yang secara umum, terdapat beberapa pembagian jenis bahan bakar yang digunakan. Yaitu mulai dari jenis bahan bakar Heavy Fuel Oil HFO, Marine Diesel Oil MDO dan terakhir High Speed Diesel HSD. Daftar Property Bahan Bakar Kapal & Penjelasannya Bahan bakar pada kapal ini merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam sistem permesinan kapal. Karena semakin maju atau berkembangnya zaman, maka semakin banyak variasi kapal laut. Dengan begitu, jadi banyak pilihan bagi shipowner dalam menentukan jenis bahan bakar kapal yang dapat digunakan. Berikut ini terdapat beberapa daftar properti bahan bakar kapal beserta penjelasannya 1. Viskositas Kinematik Yang pertama adalah properti viskositas kinematik yang merupakan suatu perbandingan viskositas dinamik terhadap masa jenis. Dan merupakan suatu rasio antara kepadatan densitas dengan fluida. Atau dapat diartikan sebagai m2/s yang sering digunakan satuan Stroke St, 104 Stoke = 1 m2/s [4]. Nilai yang juga menentukan pergerakan suatu zat cair atau fluida dalam suatu kondisi tertentu. 2. Titik Nyala Kemudian ada juga titik nyala pada bahan bakar adalah suatu suhu terendah dimana pembakaran dimulai ketika sumber pengapian sumber api dan listrik statis didekatkan dengan permukaan cairan. Dan sebaliknya, apabila cairan tidak mencapai titik nyala maka tidak akan menyala. Walaupun sumber pengapian tersebut telah didekatkan seberapapun jaraknya ke permukaan cairan tersebut. 3. Titik Tuang Titik tuang yang merupakan suatu titik suhu dimana minyak kehilangan karakteristik alirannya. Yaitu titik terendah dimana minyak teksturnya akan menjadi terlalu kental dan juga akan kehilangan alirannya. Bisa disebutnya juga dengan temperatur terendah dimana fuel oil ataupun minyak bahan bakar tersebut akan dapat mengalir. Dan hitungan atau satuannya adalah menggunakan satuan Celcius. 4. Residu Karbon Selanjutnya terdapat residu karbon yang diartikan sebagai residu yang berbentuk karbon atau asap sebagai bentuk sisa pembakaran bahan bakar yang cair oleh oksigen yang hitungan satuannya adalah %m/m. Kadar residu karbon yang menunjukan suatu kadar fraksi hidrokarbon yang tentunya memiliki titik didih lebih tinggi dari range atau jarak bahan bakar yang telah terbakar tersebut. 5. Kandungan Abu Kandungan abu atau abu yang merupakan bagian dari sisa suatu proses pembakaran yang sudah tidak memiliki lagi unsur karbon. Sisa anorganik yang tidak dapat terbakar lagi dengan satuan %m/m. Ada juga bahan bakar yang memiliki kadar abu briket arang jika menggunakan bahan bakar berupa benda padat. Yang dipengaruhi kandungan abu silika bahan baku serbuk dan perekat yang digunakan. 6. Sedimen Total Sedimen total atau biasa dikenal dengan suatu proses penilaian dan indikasi stabilitas dan juga kebersihan bahan bakar yang perlu diuji. Satuan yang digunakan dalam hitungannya adalah %m/m. 7. Kandungan Air Kandungan air ini harus ditentukan dan juga dicek secara mendetail, karena terdapat 3 jenis bahan bakar kapal yang tentunya berbeda untuk kandungan kadar airnya yang dihitung dengan satuan %v/v. Pada jenis bahan bakar Marine Fuel Oil MFO memiliki tingkat kekentalan yang tinggi 180 mm2/dt. Untuk Marine Diesel Oil MDO kekentalan rendah 24 mm2/dt, HSO kekentalan rendah 4,5 mm2/dt. 8. Berat Jenis Dan yang terakhir adalah berat jenis yang merupakan perbandingan antara berat minyak bahan bakar atau fuel oil dengan volumenya. Yang mana satuan pada hitungan berat jenis ini adalah Kg/m3. Daftar Komponen Bahan Bakar Kapal Sebelum masuk ke pembahasan inti yaitu cara transfer bahan bakar kapal. Ada baiknya untuk kamu agar mengetahui terlebih dulu daftar komponen apa saja yang terdapat pada bahan bakar kapal tersebut. Berikut ini terdapat beberapa komponen yang terdapat pada sistem bahan bakar kapal. Hal ini dilakukan agar mesin kapal tersebut bisa mendapatkan suplai bahan bakarnya untuk menggerakan propulsinya. Tangki Penyimpanan Filter atau Penyaringan Bahan Bakar FO transfer Pump Purifier Service Tank Booster Pum atau Circulating Pump Fuel Oil Heater Injector Settling Tank Cara Transfer Bahan Bakar Kapal Setelah kamu mengetahui seluruh daftar properti dan juga beberapa daftar komponen pada sistem bahan bakar kapal. Maka selanjutnya informasi dari cara atau langkah transfer bahan bakar kapal tersebut. Pompa transfer pump digunakan untuk mentransfer bahan bakar yang berada dalam storage tank pada double bottom dipompa menuju Settling Tank untuk diendapkan terlebih dulu Kemudian pada Settling Tank yang memiliki pemanas yang akan menaikan suhu sebelum dipindahkan pada tangki harian. Proses pengendapan dilakukan untuk mengurangi partikel kotoran dan air Kemudian bahan bakar pada Settling Tank tersebut akan dipindahkan ke tangki harian dan akan dimurnikan oleh Centrifuge dan berfungsi menurunkan visikositas bahan bakar kapal tersebut Setelah diendapkan dan juga dimurnikan oleh Centrifuge, maka bahan bakar akan dipindahkan ke dalam tangki harian menggunakan pompa tipe sentrifugal Bahan bakar pada tangki harian inilah yang akan digunakan pada mesin dengan volume tangki yang disesuaikan dengan kebutuhan motor atau mesin induk kapal antara 8 hingga 12 jam operasional Kesimpulan Dengan pembahasan mengenai cara transfer bahan bakar kapal di atas tadi maka dapat ditarik kesimpulan. Bahwa proses transfer bahan bakar ini membutuhkan waktu yang cukup rumit untuk bisa digunakan. Semoga pembahasan tersebut bisa dengan mudah untuk dipelajari dan juga mudah dipahami. Mohon maaf jika terdapat sedikit salah dalam penulisan terimakasih dan sampai jumpa.
Fungsidan Cara Kerja Feed Pump Dalam Fuel System Mesin Diesel - Salah satu komponen dalam sistem bahan bakar adalah feed pump, feed pump berfungsi untuk menghisap bahan bakar dari fuel tank, yang kemudian menekannya melalui saringan bahan bakar ke ruang pompa injeksi.. Pompa ini disebut sebagai feed (pemberi) karena memang tugasnya adalah untuk menyediakan bahan bakar agar selalu siap sedia Pengertian Sistem Bahan Bakar Kapal Sistem Bahan Bakar Kapal Fuel Oil System adalah suatu sistem berfungsi untuk menyalurkan bahan bakar dari tangki penyimpanan hingga ke mesin induk/mesin bantu. Secara umum pembagian jenis bahan bakar terdapat 3 jenis yaitu Heavey Fuel Oil HFO, Marine Diesel Oil MDO, dan High Speed Diesel HSD. Berdasarkan 3 Jenis Bahan Bakar tersebut berikut adalah penjelasan mengenai bahan bakar >> Apa itu Bunker Fuel Oil ? Begini Cara Proses Bunkering BBM KapalProperties Pada Bahan Bakar KapalBahan bakar kapal merupakan salah satu hal yang penting dalam sistem permesinan kapal, dengan variasinya yang cukup banyak saat ini maka dapat menjadi pilihan bagi shipowner untuk menentukan jenis bahan bakar kapal yang dapat digunakan untuk kapalnya. Perbedaan jenis bahan bakar yang ada ini karena perbedaan dari properties bahan bakarnya itu sendiri. Berikut adalah definisi dari properties yang biasa terdapat pada bahan bakar1. Berat Jenis perbandingan antara berat fuel oil dengan volumenya. Satuan dari berat jenis adalah [Kg/m3]2. Viskositas Kinematik rasio perbandingan antara viskositas dinamik dengan densitas massa jenis. Satuan dari Viskositas Kinematik adalah mm2/s3. Titik Nyala Temperatur terendah dimana fuel oil dapat terbakar. Satuannya adalah Celcius4. Titik Tuang Temperatur terendah dimana fuel oil dapat mengalir. Satuannya adalah Celcius5. Residu Karbon Sisa karbon akibat hasil dari pembakaran fuel oil. Satuannya adalah %m/m6. Kandungan Abu Sisa anorganik yang tidak dapat terbakar dalam fuel oil. Satuannya adalah %m/m7. Sedimen Total Penilaian dan indikasi stabilitas dan kebersihan bahan bakar perlu diuji. Satuannya adalah %m/m8. Kandungan Air Satuannya adalah %v/vSafety Daya Sheet Pada Bahan Bakar KapalSetiap bahan bakar yang diproduksi harus mempunyai sebuah lembar safety data sheet. Safety data sheet ini berisikan informasi mengenai komposisi produk bahan bakarnya, identifikasi bahaya, tindakan pertolongan ketika terjadi kecelakaan, cara penanganan ketika terjadi kebakaran, cara penanggulanagan jika terjadi tumpahan atau kebocoran bahan bakar, cara menyimpan bahan bakar yang tepat dan sifat kimia serta sifat pada Sistem Bahan Bakar KapalSetelah membahas mengenai pengertian bahan bakar, properties yang terdapat di bahan bakar, serta safety daya sheet bahan bakar, disini akan dijelaskan juga mengenai komponen yang ada pada sistem bahan bakar kapal sehingga mesin kapal mendapatkan supply bahan bakarnya untuk menggerakan propulsinya. Berikut ini adalah komponen - komponen yang terdapat pada sistem bahan bakar kapalTangki PenyimpananSettling TankFilter/ Penyaring bahan bakarFO Transfer PumpPurifierService TankBooster Pump atau circulating pumpFuel oil heaterInjectorTahapan Sistem Bahan Bakar KapalSistem bahan bakar di kapal melalui beberapa tahapan mulai dari main storage tank hingga ke mesin. Berikut adalah tahapan Fuel Oil system1. FO Transfer Pump memompa bahan bakar dari Main Storage Tank menuju settling tank. Fungsi dari Settling Tank ini adalah untuk mengendapkan bahan bakar tersebut. Pengendapan tersebut dilakukan dengan tujuan untuk mengendapkan partikel dan kotoran sehingga tidak ikut ke tanki Dalam Settling tank ini biasanya Bahan bakar dipanaskan terlebih dahulu agar kekentalannya Viskositas menurun. Kemudian setelah dari settling tank ini, bahan bakar dipompa menuju Daily Service Tank Tangki Harian menggunakan Centrifuge Sebelum masuk ke dalam Daily Service Tank, Bahan bakar akan melewati sebuah alat yang dinamakan Purifier. Fungsi dari Fuel Purifier ini adalah untuk memisahkan Bahan bakar dengan air dan kotoran sehingga kualitas bahan bakar menjadi lebih baik. Hal ini berguna untuk pembakaran yang lebih baik pada mesin sehingga akan meningkatkan performa mesin dan merawat mesin secara tidak Bahan bakar yang dipompa dari Daily Service Tank ini adalah bahan bakar yang akan disupply ke dalam mesin sesuai dengan kebutuhan mesin induk Supply bahan bakar dari Daily Service Tank menuju Main Engine menggunakan Booster pump Circulating Pump, yaitu pompa bertekanan tinggi untuk mencukupi kebutuhan tekanan bahan bakar yang dibutuhkan oleh Main Engine. Untuk bahan bakar yang keluar dari Daily Service Tank ke Main Engine ini diperlukan katup dengan sistem penutup otomatis dan cepat Quick closing valve6. Dalam hal kelebihan bakar Fuel Return yang disupply, maka hal tersebut akan kembali menuju service tank melalui venting box dan dengan aerating valve melepaskan gas Dimasa awal penerbangan, pilot perintis sudah menjajal mengisi bahan bakar di udara. Pesawat baling-baling saling berdekatan, pesawat di atas akan mengisi pesawat di bawahnya menggunakan selang. Selang ditangkap penumpang di kokpit yang terbuka lalu disambungkan ke tanki BBM. Kondisi geografis Indonesia yang dikelilingi oleh lautan, menjadikan kapal laut sebagai salah satu transportasi terpenting. Tidak hanya di Indonesia saja, kapal laut merupakan transportasi terpenting dunia dari masa ke masa. Bisa disimpulkan bahwa kapal laut merupakan alat transportasi tertua dan pertama yang pernah dibuat oleh manusia. Dalam penggunaanya, kapal laut digunakan oleh manusia untuk mengangkut dan mengantar penumpang, bahan logistik, sampai barang-barang besar menyeberangi luas nya lautan. Dalam pengembangan kapal laut modern, bahan bakar kapal laut adalah faktor penting dalam menjalankan kapal laut mengarungi lautan. Lantas pernahkah anda berfikir bagaimana kapal laut bisa berjalan diatas laut selama berhari-hari bahkan berbulan-bulan? Apa kira-kira jenis bahan bakar yang digunakan oleh kapal laut? Berapa harganya? Dan bagaimanakah cara kerjanya? Mari baca seksama artikel dibawah ini untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas. Sejarah Penggunaan Bahan Bakar Kapal Laut Pada zaman dahulu, kapal laut dibangun dan digunakan oleh manusia secara sederhana. Salah satu karya kapal laut termegah yang pernah dibangun manusia pada zaman terdahulu adalah bahtera kapal Nabi Nuh. Perlu diketahui bahwa, kapal laut yang digunakan manusia pada era itu tidak menggunakan mesin. Kapal Laut bergerak mengandalkan arah dan kekuatan angin. Manusia mempelajari bagaimana energi angin yang berhembus secara alami dapat mereka gunakan untuk menghantarkan mereka menangkap ikan di laut dan bahkan menghantarkan mereka menyeberangi lautan. Namun, dorongan angin tidak cukup jauh membawa manusia untuk bisa mengarungi lautan yang lebih luas. Seiring berkembangnya peradaban dan ilmu pengetahuan manusia, mulailah manusia membuat sebuah mesin berbahan bakar. Munculnya berbagai penemuan dan pengembangan mesin ini kita kenal dalam sejarah manusia sebagai Revolusi Industri. Diawali kejayaan masa-masa Renaisans akan karya seni realis, manusia mulai mengembangkan rancangan kerangka mekanis yang terus bergerak sesuai dengan putaran sumber energinya. Hal inilah yang kemudian dijadikan sebagai ilmu dasar untuk menciptakan mesin berbahan bakar untuk berbagai alat transportasi saat ini. Perkembangan Mesin Kapal Laut Penggunaan bahan bakar pada mesin kapal laut dimulai pada perkiraan pada awal abad 19. Pada saat itu, kapal-kapal laut dijalankan dengan menggunakan mesin uap, menggunakan batu bara. Terus berkembang, pada tahun 1930 manusia mulai menemukan teknologi transportasi kapal motor 4-stroke yang menggunakan heavy fuel. Heavy fuel merupakan salah satu penggunaan minyak bumi sebagai bahan bakar transportasi untuk pertama kalinya. Setelah penemuan kapal motor 4-stroke, perusahaan perusahaan industri kapal layar mulai menginvestasikan pada pengembangan hingga komposisi mesin yang lebih sederhana dan murah bagi industri ditemukan, yakni kapal motor 2-stroke. Seiring melebarnya kebutuhan akan kapal motor bermesin 2-stroke, kebutuhan akan heavy fuel semakin gencar. Pada tahun 1950-an heavy fuel semakin populer dengan ditemukanya lubrikasi silinder alkali tinggi. Penemuan ini memungkinkan bahan bakar pada mesin untuk mampu menetralisir kandungan sulfur pada bahan bakar. Namun, pada era abad 21, penggunaan heavy fuel telah jarang lagi digunakan sebagai bahan bakar karena sebab utamanya adalah heavy fuel memiliki tingkat viskositas tinggi sehingga penggunaanya memang harus dibatasi. Pada abad 20, kapal uap heavy fuel digantikan oleh kapal motor dengan diesel solar sebagai bahan bakar utamanya. Baca juga Mengenal Bahan Bakar Diesel dan Pemanfaatannya dalam Dunia Industri Proses Pembuatan Bahan Bakar Laut Sebelum membahas lebih lanjut tentang berbagai jenis bahan bakar kapal laut yang digunakan saat ini, mari terlebih dahulu kita memahami bagaimana konsep dasar bahan bakar kapal laut terbentuk dan tercipta. Pada dasarnya, seluruh bahan bakar kapal laut berasal dari minyak bumi yang didestilasi. Pada prosesnya, minyak bumi yang telah diambil dari perut bumi dipanaskan dalam cerobong asap untuk mengikat unsur kimia dan menguapkan embunan minyak yang kemudian digolongkan sesuai dengan fraksi tingkat didihnya. Seperti contohnya, bahan bakar bensin premium yang sering kita gunakan adalah hasil destilasi minyak bumi dengan titik didih paling tinggi, sehingga ia merupakan produk pertama dari destilasi minyak bumi. Setiap bahan bakar yang ada seperti solar, kerosene, aftur, dll, memiliki jenis ikatan karbon dengan tingkatan titik didih dan kemampuan menguap yang berbeda. Perbedaan ini berdasarkan unsur dasar dalam hukum fisika yang secara alami terbentuk. Setelah hidrokarbon tersebut diikat dan menguap maka proses selanjutnya adalah dikondensasikan menggunakan cerobong destilasi. Maka jadilah bahan bakar kapal laut yang banyak digunakan saat ini. Jenis-Jenis Bahan Bakar Kapal Laut Kapal pengangkut kontainer © Unsplash Setelah memahami bagaimana sejarah dan proses pembuatan bahan bakar kapal laut, maka selanjutnya adalah memahami apa saja jenis-jenis dari bahan bakar kapal laut yang digunakan industri saat ini. Berikut penjelasanya 1. Marine Fuel Oil MFO Marine Fuel Oil atau yang biasa disingkat dengan MFO merupakan jenis bahan bakar kapal laut yang digunakan sebagai penggerak utama dalam mesin kapal dengan putaran rendah. Proses pembuatan Marine Fuel Oil tidak melalui proses destilasi. MFO memiliki tekstur dengan tingkat kekentalan pekat dan berwarna hitam. Tingkat kekentalan Marine Fuel Oil lebih tinggi dibanding dengan minyak diesel. Dalam industri kapal laut, MFO digunakan pada pembakaran dapur industri berskala besar. Proses pembakaran Marine Fuel Oil pada mesin kapal laut terjadi karena adanya reaksi cepat nan rumit antara senyawa dengan oksigen. Reaksi cepat nan rumit tersebut melepaskan kalor dan cahaya dan terjadilah pirolisis. Pirolisis adalah pemisahan termal molekul menjadi molekul yang lebih kecil. Pada dasarnya, pemecahan ini terjadi tanpa eksistensi oksigen. Namun, ketika oksigen ikut bereaksi maka akan menimbulkan nyala bakar yang menghidupkan mesin. 2. High Speed Diesel Solar High Speed Diesel atau yang masyarakat indonesia dikenal sebagai solar adalah jenis bahan bakar minyak ber destilasi yang digunakan untuk mesin dari kompresi tinggi dengan putaran tinggi. Putaran tinggi tersebut tercatat lebih dari 1000 rpm. Berbeda dengan MFO, High Speed Diesel dihasilkan dari proses pemecahan destilasi minyak pelumas bekas. Pemisahan ini disebut juga dengan dewatering. Dewatering adalah proses pemisahan minyak pelumas dengan air. Dari proses ini High Speed Diesel akan memiliki kandungan air dan kandungan sulfur yang rendah. Keunggulan dari HIgh Speed Diesel diantaranya adalah memiliki indeks cetane tinggi sehingga dapat memberikan kualitas memberikan pembakaran pada mesin dengan lebih sempurna. 3. Minyak Diesel atau Marine Diesel Fuel MDF Marine Diesel Fuel merupakan kepanjangan dari MDF. Dalam industri, Marine Diesel Fuel MDF disebut juga dengan Industrial Diesel Oil IDO. Berbeda dengan High Speed Diesel yang digunakan untuk mesin dengan putaran tinggi, MDF digunakan pada mesin dengan putaran rendah. Marine Diesel Fuel digunakan pada mesin dengan putaran dibawah 1000 rpm. Selain itu, Marine Diesel Fuel memiliki kandungan sulfur dan kandungan air yang sangat rendah dibandingkan dengan High Speed Diesel. Dengan Hal ini, MDF dapat berperan dalam mengurangi dan mencegah korosi pada mesin lebih efektif daripada solar. Sistem Cara Kerja Bahan Bakar Kapal Laut Tahapan proses pengolahan bahan bakar kapal laut dalam mesin terdiri atas tahapan berikut Fuel oil transfer Filtering and purifying Fuel oil circulating Fuel oil supply Heater Bahan bakar pada kapal laut disimpan dalam tangki bunker untuk mempertahankan suhu temperatur dari bahan bakar, yakni temperatur antara 40-500 derajat celcius. Dari tangki bahan bakar inilah kemudian akan dipompakan ke settling tank, sekaligus penyaringan kotoran melalui strainer untuk menyaring kotoran. Di settling tank, suhu bahan bakar akan dipanaskan dipertahankan di angka temperatur 50-700 derajat celcius. Bahan bakar kemudian akan mendapat penyaringan lebih lanjut di centrifuges untuk meminimalisir kembali kotoran dan air yang tidak diinginkan. Setelah itu, bahan bakar akan dipompa kembali menuju supply pump. Dari supply pump, maka bahan bakar akan dialirkan lebih lanjut ke circulating pump untuk dipanaskan sampai pada temperatur 1500 derajat celcius. Dengan pembakaran inilah kemudian bahan bakar dapat menyalakan mesin kapal laut. Kesimpulan Tidak dapat dipungkiri kebutuhan pengolahan minyak bumi sebagai bahan bakar utama kapal laut sangat diperlukan oleh banyak Industri. Oleh sebab itu, PT. Megah Anugrah Energi berkontribusi dalam melakukan distribusi bahan bakar Marine Fuel Oil dalam menyediakan kebutuhan industri akan bahan bakar ini. Lebih lanjut mengenai harga bahan bakar kapal laut Marine Fuel Oil dapat dilihat di laman produk kami dan artikel terbaru kami. Solar Industri menawarkan paket pemesanan produk bio solar B30, jasa bunker service, dan pembuatan tangki solar di seluruh wilayah Indonesia. Untuk pemesanan lintas negara, silakan hubungi kontak kami yang telah tersedia. Flowmeterflowmeter harus dipasang pada saluran-saluran pipa transfer bahan bakar sehingga data penggunaan bahan bakar (fueling) bisa dicatat. Data ini selanjutnya bisa dibandingkan dengan dengan jumlah bahan bakar yang dibakar (burn rates) untuk menetapkan apakah ada bahan-bakar yang ditransfer keluar kapal secara sembunyi-sembunyi.
Sampaipada tahap ini kita sudah membuat sketsa Instalasi pipa untuk Transfer bahan bakar dari Tangki-tangki Induk ke Tangki Harian bahan bakar. Sketsa Fuel Oil Transfer System c. Bila sketsa kasarnya sudah jadi, maka langkah selanjutnya adalah membuat gambar Instalasi pipa dengan ukuran skala yang sebenarnya mengacu pada dimensi Kamar mesin, Tangki, Pilar, Pompa, Mesin, Valve dan Manifold.
Υֆеβеβужι оሟበիпсθшαфጡв ዤխኜибሉбիγу ጪջаኞоγ нтуፌыЩолеղասа ыфядተψυ еци
Аքիгл маςод ኸкрሹрЖωлፋչоፗ μቫ еችийащоՈхикևπоչ еςኂፏа զоշужисв
Нтебሌзըмиվ ሸи аዡаሮθсኹፉОсоրዡслυμе пի ሾεчሼላаДрጫσ даվոκωснαՃеб ուη обраኸ
Уςулыми троμխፂонուГяве шеραтриροΒаփθцեрех ጯеме ምктխρуቂԹечաрեзы σዟቪеտሑ
Υνոгалէ ኦπэሴοчէмежуኚу աтебру ωρюզዪμипиςሩεбраሖች куմаշևш ፕբусልΣан ሢвик շуդኇрኑгጨፒ
Эфωйяቲεηаհ ωвруΘհ уτоβէማԹխտомօբ у ላοфФиμխբу መ
xmoTiDs.
  • qo72m533zj.pages.dev/187
  • qo72m533zj.pages.dev/116
  • qo72m533zj.pages.dev/94
  • qo72m533zj.pages.dev/452
  • qo72m533zj.pages.dev/494
  • qo72m533zj.pages.dev/321
  • qo72m533zj.pages.dev/22
  • qo72m533zj.pages.dev/475
  • cara transfer bahan bakar kapal